Senin, 16 April 2012

DESAIN PEMBELAJARAN (MUHAMMAD RIDWAN)

BAB I
PENDAHULUAN
Muhammad ridwan 
Latar Belakang
Desain  pembelajaran  dapat  dimaknai  dari  berbagai  sudut  pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses.  Sebagai  disiplin,  desain  pembelajaran  membahas  berbagai penelitian  dan  teori  tentang  strategi  serta  proses  pengembangan pembelajaran  dan  pelaksanaannya.  Sebagai  ilmu,  desain pembelajaran  merupakan  ilmu  untuk  menciptakan  spesifikasi pengembangan,  pelaksanaan,  penilaian,  serta  pengelolaan  situasi yang memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan  mikro  untuk  berbagai  mata  pelajaran  pada  berbagai  tingkatan kompleksitas.  Sebagai  sistem,  desain  pembelajaran  merupakan pengembangan  sistem  pembelajaran  dan  sistem  pelaksanaannya termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar.
supaya seseorang guru dapat menyusun perencanaan pembelajaran dengan baik, maka perhatikan prinsip-prinsip pembelajaran yang merupakan prasarat mutlak unyu mendesain suatu pengajaran. Kita encoba memahami terlebih dahulu, apa yang disebut desain itu? Dan apa pula pembelajaran itu? Serta apa sebenarnya desain pembelajaran itu? Ketiga pertanyaan ini yang akan kita bahas pada bab selanjutnya.






BAB II
PEMBAHASAN
DESAIN PENGAJARAN / PEMBELAJARAN
A.                PENGERTIAN DESAIN
Desain adalah sebuah istilah yang diambil dari kata "design" (bahasa inggris) yang berarti perencanaan atau rancangan. Adapula yang mengartikan dengan "persiapan".
Didalam ilmu manajemen pendidikan atau ilmu administrasi pendidikan, perencanaan disebut dengan istilah planning yaitu persiapan menyusun suatu keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertent. Secara sederhan ada sebagian ahli mengatakan bahwa perencanaan adalah pemikiran sebelum pelaksanaan suatu tugas. Reigeluth (1983) mengibaratkan pengertian design dengan " cetak biru yang dirancang oleh arsitek" sedangkan pembangunan/pengembangan suatu gedung haruslah sesuai / mengikuti cetak biru tersebut.
Dengan demikian desain atau perencanaan adalah suatu pemikiran atau persiapan untuk melaksanakan suatu tugas/pekerjaan atau untuk mengambil suatu keputusan terhadap apa yang kan dilaksanakan oleh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu sebagai yang telah ditetapkan dengan melalui prosedur atau langkah-langkah yang sistematik dan memperhatikan prinsip-prinsip pelaksanaan tugas/pekerjaan tersebut.
Dengan  demikian,  suatu  desain  muncul  karena  kebutuhan  manusia  untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi.



 
B.                 PENGERTIAN PENGAJARAN / PEMBELAJARAN
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Pemahaman seorang guru terhadap pengertian pembelajaran akan sangat mempengaruhi cara guru itu mengajar.
Kebanyakan ahli pendidikan/pengajaran mengatakan bahwa pengajaran adalah terjemahan dari instruction atau teaching. Tetapi menurut Arif S. Sadiman, ia kurang sependapat akan padanan yang demikian. Menurutnya hal itu kurang tepat untuk mencerminkan padanan/terjemahan secara lebih pas. Instruction mencakup semua events yang mingkin mempunyai pengaruh langsung kepada poses belajar manusia dan bukan saja terbatas pada events (peristiwa-peristiwa) yang dilakukan oleh guru/dosen/instruktur. Instruction itu meliputi pula kejadian-kejadian yang diturunkan oleh bahan-bahan cetakan, gambar, program televise, film, slide, kaset audio atau kombinasinya. Ini pendapat gagne dan briggs (1979) yang dijadikan alas an oleh Arif S. Sadiman.
Dalam Association For Education Communication And Technology Corey (1977) mengatakan, bahwa instruction itu sebgai sub-sub atau bagian-bagian dari pendidikan, yang merupakan suatu proses yang dimana lingkungan seseorang dengan sengaja dikelola agar memungkinkan orang tersebut dapat belajar melakukan hal tersebut dalam kondisi tertentu untuk memberikan respon terhadap situasi tertentu pula.
Pengajaran hanyalah salah satu pbentuk instruction . dan pengajaran sering dikondisikan dengan aktifitas belajar-mengajar dikelas pengajaran yang tentunya bersifat normal. Kelas pengajaran, jangan diartikan sebagai terbatas oleh ruangan dengan ukuran tertentu yang permanen untuk berlangsungnya belajar-mengajar. Pengertian kelas harus dikonotasikan sebagai suatu system yang bukan saja berupa ruangan atau sebagian dari bangunan sekolah. Kelas merupaka tempat atau wadah berlangsungnya pengajaran (belaja-mengajar) baik didalam ruangan yang biasa dipakai,dilaboratorium, lapangan, dan sebagainya.
Ada pun instruction tidaklah terbatas pada kelas-kelas formal, tetapi juga kegiatan belajar yang bersifat nonformal dan tidak menuntut (tidak harus) adanya dosen/gru/instruktur secara spesifik.
Titik perhatian pada instruction adalah bagaimana agar terjadi tindak belajar pada seseorang (sejumlah orang) secara efektif dan efisien. Karena itulah, padanan kata instruction yang lebih tepat adalah pembelajaran. Fungsi pembelajaran itu bukan saja fungsi guru/dosen/instruktur melainkan juga fungi belajar lainnya.
Jadi, dapat dipahami bahwa menurut Arif.S.Sadiman pengertian instruction itu bukan saja bersifat formal dikelas atau dilingkungan sekolah, dan bukan pula monopoli guru yang menjadi satu-satunya sumber belajar. Dengan kata lain, pengertian instruction yang tepat adalah "pembelajaran".
Pengajaran, merupakan totalitas aktivitas belajar-mengajar yang diawali dengan perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi. Dari evaluasi ini diteruskan dengan follow up.
Secara lebih jelas dapat dikatakan, pengajaran sebagai kegiatan yang mencakup semua/meliputi, yang secara angsung dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus pengajaran (menentukan entry behavior peserta didik, menyusun rencana peajaran, memberikan informasi, bertanya, menilai dan sebagainya).
C.          PENGERTIAN DESAIN PENGAJARAN / PEMBELAJARAN
Desain pengajaran adalah suatu pemikiran atau persiapan untuk melaksanakan tugas mengajar/aktivitas pengajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip pengajaran serta melalui langkah-langkah pengajaran; perencanaan itu sendiri, pelaksanaan dan penilaian, dalam rangka pencapain tujuan pengajaran yang telah ditentukan. Adapula yang memberikan batasan pengertian yang berbeda, bahwa desain pengajaran sebagai pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum pengajaran dalam rangka pelasksanaan tugas mengajar dalam suatu interaksi pengajaran (interaksi guru-peserta didik) tertentu yang khusus, baik yang berlangsung dalam kelas mepaun diluar kelas. Makan baik dipikrkan maka maikin naiklah persiapan pengajaran itu sehingga diharapkan semakin baik pula dalam pelaksanaan pengajarannya.

Disain  pembelajaran  adalah  suatu  prosedur  yang  terdiri  dari  langkah-langkah, dimana  langkah-langkah  tersebut  di  dalamnya  terdiri  dari  analisis,  merancang, mengembangkan, menerapkan dan menilai hasil belajar (Seels & Richey, AECT 1994). Hal tersebut juga dikemukakan oleh Morisson, Ross & Kemp (2007) yang mendefinisikan  desain  pembelajaran  sebagai  suatu  proses  desain  yang sistematis untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, serta membuat kegiatan pembelajaran lebih mudah, yang didasarkan pada apa yang kita ketahui mengenai teori-teori  pembelajaran, teknologi informasi, sistematika analisis, penelitian dalam bidang pendidikan, dan metode-metode manajemen. 
 Tujuan sebuah desain pembelajaran adalah untuk mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi yang tersedia.
Nurhida Amir Das  dan Rochdhito berpendapat, bahwa membuat desain instruksional (pengajaran) merupakan suatu proses analisis dari kebutuhan dan tujuan belajar, pebegnbangan materi, kegiatan belajar mengajar, dan kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik, mencoba merevisi semua kegiatan mengajar dan menilai peserta didik.
Sementara  itu  desain  pembelajaran  sebagai  proses  menurut  Syaiful Sagala  (2005:136)  adalah  pengembangan  pengajaran  secara sistematik  yang  digunakan  secara  khusus  teori-teori  pembelajaran unuk  menjamin  kualitas  pembelajaran.  Pernyataan  tersebut mengandung  arti  bahwa  penyusunan  perencanaan  pembelajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pembelajaran yang dianut dalam kurikulum yang digunakan.
Dengan demikian, guru adalah sebagai desainer/perancang pengajaran sekaligus sebagai pengelola/pelaksana pengajaran. Maka untuk dapat melakukan tugasnya, baik sebagai desainer maupun sebgai pengelola/pelaksana pengajaran, guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun desain pengajaran. Desain pengajaran merupakan lata yang dapat membantu guru dalam malekasakan kegiatan pengajaran secara efektif dan efisien. Meskipun demikian, pengetahuan tentang cara menyusun desain pengajaran tidak secaraotomatis menjamin guru menjadi terampil dalam menyusun desain pengajaran. Hal demikian memerlukan latihan dan kerja sama dengan guru lain (terutama sesame gur yang mengajar mata pelajaran yang sama). Dengan mengkomunikasikan desain pengajaran yang dibuat kepada guru lain diharapkan guru tersebut akan memberikan feed back tentang desain pengajaran itu. Feed beck itu dapat digunakan untuk menyempurnakan (desain) pengajaran selanjutnya.
Desain pengajaran merupakan perencanaan yang sistematik dalam suatu pengajaran yang kan dimanifestasikan bersama-sama (kepada) peserta didik dalam rangka ini, ada baiknya guru terlebih dahulu memiliki proses berpikir dalam dirinya; pa yang akan diajarkan dan materi apa yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar yang inginkan, bagaimana cara mengajarkan serta prosedur pencapaiannya, dan bagaimana gur menilai (untuk mengetahui) apakah tujuan sudah tercapai atau apakan materi sudah dikuasai oleh peserta didik.
Untuk membantu proses berpikir guru mengenai hal tersebut, James M. Cooper (1977) dalam The Teacher As A Decision Maker mengatakan bahwa guru hendaknya memiliki empat kompetensi.
1.      Memiliki pengetahuan tentang "belajar dan tingkah laku" manusia (eserta didik) serta mampu menerjemahkan teori itu kedalam situasi yang riil.
2.      Memiliki sikap yang tepat terhadap didi sendiri, sekolah, peserta didik, teman sejawat, dan mata pelajaran yang akan dibina.
3.      Menguasai mata pelajaran yang akan diajarkan.
4.      Memiliki keterampilan teknis dalam mengajar. Antara lain : keterampilan merencanakan pelajaran, bertanya, menilai pencapaian peserta didik, menggunakan strategi belajar, mengelola kelas, dan memotivasi peserta didik.
Menurut Morisson, Ross dan Kemp (2007) terdapat empat komponen dasar dalam perencanaan desain pembelajaran. Keempat hal tersebut mewakili pertanyaan-pertanyaan berikut:
1.      Untuk siapa program ini dibuat dan dikembangkan? (karakteristik siswa atau peserta ajar)
2.      Anda ingin siswa atau peserta ajar mempelajari apa? (tujuan)
3.      Isi  pembelajaran  seperti  apa  yang  paling  baik  untuk  dipelajari?  (strategi pembelajaran)
4.      Bagaimanakah cara anda mengukur hasil pembelajaran yang telah dicapai? (prosedur evaluasi)
Untuk menyusun desain pengajaran yang baik, ada baiknya memeprhatikan delapan prinsip dibawah ini.
1.      Tujuan dan sumber harus jelas sebelum desain itu disusun.
2.      Masing-masing komponen desain pengajaran harus saling membantu, saling berhubungan, dan saling bergantungan dalam rangka mecapai tujuan.
3.      Proses yang ditempuh memungkinkan untuk melakukan koreksi terhadap kemajuan.
4.      Proses desain bersifat berulang-ulang dan saling berinteraksi.
5.      Desain pengajaran harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat sejalan dengan kegiatan lainnya (mata pelajaran/fasilitas).
6.      Tidak satupun komponen atau prosedur dapat berubah tanpa menimbulkan pengaruh terhadap komponen atau prosedur lainnya.
7.      Koordinasi kebutuhan lainnya, seperti tenaga, biaya, waktu, fasilitas, peralatan untuk melaksanakan desain pengajan tersebut.
8.      Nilailah hasil belajar peserta didik berdasarkan tujuan, hasilnya digunakan untuk merevisi dan menilai setiap fase dari rencana yang memerlukan penyempurnaan.
Setap desain yang baik merupakan suatu proses pertumbuhan. Sebuah desain pengajaran yang baik haruslah bersifat fleksibel maksudnya bisa dirubah apabila siatuasi ataupun kondisi pengajaran memerlukan perubahan, serta memberikan peluang untuk hal-hal yang tidak terduga selam perubahan-perubahan itu bersifat mendasar dan total.
Desain pengajatan harus pula berangkat dari keputusan proses berpikir sebagai mana yang telah disebutkan diatas, yang pada dasarnya berkisar pada pencapaian tujuan penhajaran yang meliputi; materi yang harus dikuasai peserta didik untuk memenuhi pencapaian tujuan bagaimana upaya guru agar materi itu sampai dan dikuasai ( bukan saja dimengerti dan dikuasai) oleh perta didik, dan bagaimana hasil capaian materi dan tujuan dapat diketahui.
Oleh sebab itu, penyusunan  desain pengajaran serta implementasinya tudak sederhana, tidak hanya seperti pekerjaan tukang bakso. Maka seharusnya 4 kompetensi pokok diatas benar-benar dimiliki dan dikuasai oleh setiap guru yang menghendaki tugas/pekerjaannya sukses dengan baik dan benar.








BAB III
PENUTUP
A.                Kesimpulan
Desain atau perencanaan merupakan suatu hal yang begitu penting bagi seseorang yang akan melaksanakan tugas atau pekerjaan, termasuk guru yang memiliki tugas/ pekerjaan mengajar (mengelola pengajaran).
Pengajaran/pembelajaran alah suatu proses interaksi yang terjadi antara pendidik dan pesera didik dalam suatu proses belajar mengajar.
 Desain  pembelajaran  adalah praktek  penyusunan  media  teknologi  komunikasi  dan  isi  untuk membantu  agar  dapat  terjadi  transfer  pengetahuan  secara  efektif antara guru dan peserta didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan tujuan pembelajaran, dan merancang  "perlakuan"  berbasis-media  untuk  membantu  terjadinya transisi. Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar yang  sudah  teruji  secara  pedagogis  dan  dapat  terjadi  hanya  pada siswa, dipandu oleh guru, atau dalam latar berbasis komunitas.
B.              Saran dan Kritik
            Saran penulis pada setiap individu yang membacanya untuk mencari referensi-referensi yang lain yang terkait dengan pekerjaan perkantoran tersebut. Dan juga kepada orang yang sudak bekerja dikantor agr senantiasa bekerja sesiuai dengan koridor kantor, sehingga pekerjaannya tidak saling tumpang tindih antara pekerjaan tang satu dengan yang lainnya.
          Dalam makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan masukkan dari dosen pembimbing serta kawan-kawan mahasiswa,yang bersifat membangun, sehingga dalam proses kelengkapannya dapat berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Rohani Ahmad., "Pengelolaan Pembelajaran" ., Cet-2 . PT Rineka Cipta, Jakarta.2004.
Sanjaya  Wina,  "Perencanaan  dan  Desain  Sistem  Pembelajaran",  Kencana Prenada Media Group. Jakarta.2008
Uno,  Hamzah  B., " Perencanaan  Pembelajaran ",  Bumi  Aksara  PT, Jakarta. 2006.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar